Jakarta, IMC - Saat ini, dengan
kamajuan teknologi informasi, khususnya di bidang media massa dan publikasi,
masyarakat luas dapat dengan mudah berpartisipasi dalam dunia jurnalistik. Oleh
karena itu, dalam beberapa tahun terakhir berkembang pesat genre baru dalam
dunia jurnalistik, yang disebut jurnalisme warga atau citizen journalism.
Terkait
kehadiran jurnalisme warga di tengah masyarakat itu, dipandang penting untuk terus
mengupayakan peningkatan kemampuan jurnalistik bagi warga masyarakat banyak.
Untuk itu, Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) mengajak seluruh warga
masyarakat untuk bergabung dan belajar bersama tentang jurnalisme warga.
Melalui pemberdayaan masyarakat di bidang media massa dan publikasi, niscaya
program cerdas informasi dan melek media dapat dicapai.
Baca juga : Sudut Pandang PPWI terhadap Jurnalisme
Sinergitas
antara media massa profesional dan media jurnalisme warga dapat dibangun
melalui berbagai cara, antara lain dengan memberi ruang yang cukup bagi setiap
warga masyarakat untuk mengakses media-media mainstream.
Dari
pengalaman PPWI selama ini, media profesional telah mendapatkan manfaat besar
dari kehadiran para pewarta warga PPWI yang tersebar di seluruh pelosok tanah
air.
Menjadi
kontributor daerah adalah salah satu bentuk rekrutmen wartawan dari kalangan
pewarta warga oleh beberapa media nasional.
Selain itu,
berita atau informasi di tengah masyarakat, yang sering tidak terdeteksi oleh
wartawan profesional, justru mencuat ke permukaan oleh para jurnlis warga, yang
kemudian disambut dan di-blow-up oleh rekan-rekan wartawan profesional
tersebut.
Kemasa depan,
jurnalisme warga, secara sadar atau tidak, akan menjadi pemain dominan di dunia
media massa dan publikasi. Peningkatan SDM rakyat dengan ketrampilan menulis,
memotret, membuat video, mengolah informasi, editing, manajemen media, dan
lain-lain harus menjadi perhatian serius pemerintah dan kita semua. Jika tidak,
masyarakat di negeri ini akan tumbuh menjadi bangsa hoax yang penuh kepalsuan, ketidakjujuran,
dan kebohongan akibat mengkonsumsi berita hoax setiap saat.
Penulis :
Wilson Lalengke, MA., M.Sc. (Alumnus Lemhanas PPRA 2012)