NTT, IMC - Gerakan Pemuda Tani
Indonesia (Gempita) terbentuk di kabupaten Nagakeo, propinsi NTT, hal itu
disampaikan Maximus Kotta Suyanto melalui rilisnya kepada media ini (2/4).
Gempita
kabupaten Nagakeo siap mendukung program Menteri Pertanian Dr. Amran Sulaiman
untuk mensukseskan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Gempita
kabupaten Nagakeo telah dibentuk melalui Surat Mandat Nomor : SM.004/Gempita
NTT/III/2017 dengan menunjuk Maximus Kotta Suyanto selaku kordinator kabupaten.
Surat Mandat
ditandatangani oleh Daniel Nalle dan Albertho Mangu masing-masing selaku
Kordinator dan Sekretaris Gempita Propinsi NTT.
Mandat
tersebut untuk kordinasi dengan pemerintah kabupaten, membentuk pengurus, dan
membentuk Gempita di 7 kecamatan di Nagakeo.
“Kami siapkan
lahan lidur seluas 50 hektar di kabupaten Nagakeo untuk uji coba perdana dari 5
ribu lahan tidur yang ditargetkan di kabupaten Nagakeo,” kata Maxi.
Kordinator Gempita NTT, Daniel Nalle mengatakan NTT ditargetkan untuk mengelolah 100 ribu hektar di 23 kabupaten/kota dari 3 juta hektar se-Indonesia yang ditargetkan Menteri Pertanian. Program ini diberlakukan sejak Menteri Pertanian mengeluarkan kebijakan menghentikan impor jagung.
“Konsekuensinya perlu penambahan lahan. Lahan yang dikelola adalah lahan yang belum eksis, belum yang belum dikelola selama ini. Kita gerakkan pemuda tidur dan lahan tidur menjadi produktif,” imbuhnya.
Lanjut Daniel,
Gempita kabupaten Nagakeo setelah adanya mandat ini, diharapkan melakukan
kordinasi dengan dinas pertanian kabupaten Nagakeo, turun ke desa, ketemu
dengan langsung dengan petani dan mengambil kordinat dari lahan mereka.
Pemetaan lahan diperlukan untuk mempersiapkan calon petani demikian juga calon
lahan.
Menurut Daniel,
program Gempita dari Kementrian Pertanian RI sesuai Surat Mentri Pertanian
Nomor : B.1083/SR.420/A/03/2017 tanggal 15 Maret 2017 yang ditandatangani oleh
Sekjen Menteri Pertanian Hary Priyono.
“Gempita bukan
organisasi, bukan pula LSM tapi Gempita adalah program menteri pertanian untuk
menjagungkan lahan tidur melalui pemuda. Pemuda tidur dan lahan tidur
dibangunkan. Gempita akan mengolah lahan yang selama ini belum eksis, lahan
tidur yang tidak pernah diolah. Di NTT, sudah 6 kabupaten telah dibentuk
Gempita, kita akan terus membentuk Gempita di kabupaten lain se NTT dalam waktu
dekat,” kata Daniel. (red/bumi)