Jakarta, IMC – Beberapa
waktu terakhir, isu penculikan anak marak di Tanah Air. Isu ini mencuat
lantaran tertangkapnya beberapa oknum yang diduga akan melakukan penculikan
kepada anak-anak. Belum lagi berbagai informasi yang diragukan keasliannya,
menjadi viral di tengah masyarakat. Semakin membuat
ngeri masyarakat.
Terkait hal tersebut, Komisi Nasional Perlindungan Anak
merasa perlu untuk memberikan tips kepada orang tua untuk mencegah
terjadinya penculikan. Hal yang pertama harus dilakukan yaitu, menanamkan sikap
waspada sejak usia dini kepada anak-anak.
"Ajak anak untuk skeptis dan kritis terhadap orang lain.
Beri pemahaman kepada anak bahwa bahaya bisa saja terjadi di lingkungan
sekitarnya," kata Arist, Jumat, 24 Maret 2017.
Selain itu, anak juga harus diajarkan untuk menghafal
identitas diri. Seperti nama panjangnya, nama lengkap ayah ibu, hingga alamat
rumahnya. Selain itu, ajarkan juga kepada anak agar dapat menghafal nomor
telepon rumah, nomor telepon keluarga, dan juga anggota keluarga lainnya.
"Orang tua juga harus berani mengatakan 'tidak' pada
pemberian, ajakan, atau bujuk rayu orang lain yang tak ia kenali," ujar
Arist.
Selain itu, menurut Arist, anak juga perlu diajarkan agar
tidak langsung percaya kepada orang yang tak dikenal, yang mengaku suruhan
ayah, ibu, atau keluarga lainnya.
"Dalam lingkungan sekolah, ajarkan anak untuk selalu
berangkat dan pulang bersama teman-temannya, jangan sampai sendirian,"
ujar Arist.
Orang tua juga diharapkan dapat membekali anak jika dalam
kondisi darurat atau di bawah ancaman penculikan. "Anak harus diajarkan
berteriak, menggigit, menendang, berlari sambil meminta pertolongan dalam
keadaan bahaya," kata Arist.
Orang tua juga harus sebisa mungkin mendampingi anak ke mana
pun pergi. Jika memang tidak bisa, orang tua harus melimpahkan tugas itu kepada
orang-orang yang benar-benar dipercaya, dengan tetap meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, orang tua juga harus mengajarkan keterbukaan
kepada anak. Ajak anak untuk dapat menceritakan bagaimana lingkungan
sekolahnya, atau pun bagaimana kondisi tempat ia bermain.
Orang tua juga harus menjalin komunikasi dengan tempat
sekolah anak. Hal ini untuk menghindari penculik menjalankan aksinya dengan
berpura-pura menjemput anak.
"Jangan biarkan anak-anak lepas dari kontrol orang tua.
Itu yang paling penting," ujarnya.
Terakhir, orang tua diharuskan untuk selalu waspada dan
mengawasi orang-orang yang berasa di sekeliling anak. Seperti pedagang
keliling, pengemis atau orang lainnya yang tak dikenal.
"Jika menemukan orang yang dianggap mencurigakan, segera
laporkan ke otoritas yang berwajib, seperti kepolisian, RT, RW atau lainnya.
Jangan main hakim sendiri," ujar Arist. (viva)