Malang- IMC - Angin segar kembali
berhembus. Belum ada bercak-bercak kemerahan di atas matahari. Cuaca masih
dalam kondisi normal. Manusia sementara hilir-mudik dalam berjuang mencari
sesuap penghidupan.
Adalah Universitas Tribhuwana
Tunggadewi (Unitri) Malang yang diwakili oleh Galih Damar Pandulu dan Dian
Noorvy Khaerudin tampil sebagai narasumber ATV Batu dalam program acara dialog
interaktif “I Love Malang Raya” yang dikemas secara apik dan koheren dengan bertemakan,
“Drainase Perkotaan Dengan Eco Drainase”. Program acara dialog interaktif itu, merupakan
kerjasama Universitas Tribhuwana Tunggadewi dengan ATV Batu untuk memberikan
pemahaman serta solusi bagi masyarakat dalam menyikapi berbagai persoalan yang
sering terjadi.
“Sistem drainase
perkotaan itu perlu ditata secara baik, ” kata Galih, belum lama ini.
Sepaham dengan Galih, Dian dalam
argumentasinya mengatakan, ada dua system drainase, drainase inkonvesional dan
drainase inkonvensional. Yang mana, drainase konvensional, itu air hujan yang
tidak meresap langsung ke dalam laut tapi masih di tampung ke dalam resapan air
tanah. Sedangkan drainase inkonvesional, itu air hujan yang langsung ke dalam
laut. Juga dapat membahayakan resapan air tanah. Sehingga cenderung bisa
membuat banjir dan lain sebagainya.
Dialog interaktif yang disiarkan
secara live itu, sungguh menampilkan narasumber dari Universitas Tribhuwana
Tunggadewi yang ahli dan berkompeten di bidangnya. Sehingga masyarakat yang
mengikutinya, dapat mengerti akan manfaat dari resapan air hujan tersebut.
Diibaratkan sebagai air yang terus
mengalir, dialog yang dipandu presenter ATV Batu, Fransisca Esa, berjalan
sangat menarik, radiks dan akurat. Juga memancing adrenalin narasumber untuk
terus menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga penataan lingkungan, baik
dalam perkotaan maupun pedesaan.
“Ini sangat penting. Karena dengan
system penataan kota yang baik, maka akan melahirkan kandungan oksigen yang
baik pula untuk kelangsungan hidup manusia. Manusia tentunya membutuhkan
oksigen yang baik, ” tegas Dian.
“Tentunya membutuhkan kerjasama
yang baik antara pemerintah setempat dengan elemen masyarakat. Masing-masing
rumah tangga punya tanggung jawab moril untuk menangani sendiri resapan air
hujan. Itu merupakan bentuk dari menghambat banjir, ” tambah Galih, lelaki
berpostur semampai seraya menyadarkan masyarakat.
Asti Evita, Kepala Produser ATV mengatakan,
program acara interaktif ini tentunya membawa manfaat yang sangat besar bagi
masyarakat dan pemerintah setempat dalam mengelola secara baik system drainase
tersebut.
Asti, demikian dipanggil, juga
menyampaikan hal lain, misalkan ketika narasumber membatalkan dialog interaktif
yang telah disepakati bersama melalui tim kerjanya, akan sangat merugikan
pihaknya. Sehingga untuk mencegah hal itu (narasumber tidak hadir), pihaknya
terus mengantisipasi hal terburuk dengan segera mengisinya dengan cara lain.
“Kami sering mengalami kendala
besar ketika narasumber tidak siap dan membatalkan secara diam-diam tanpa sepengetahuan
kami, itu sangat memberatkan kami. Ya, pastinya kami mencari solusinya. Tiap
hari itu, program acara mesti terisi. Karena telah diprogramkan. Acaranya
dimulai sejak pukul 07. 00 hingga 11. 30 WIB, ” kata Asti yang barusan
melepaskan masa lajangnya itu.
Program acara dialog interaktif di
ATV Batu yang diampuhnya, kini telah membuahkan hasil. Salah satunya dengan
pihak Universitas Tribhuwana Tunggadewi, . Dan, masyarakat pada akhirnya paham
akan manfaatnya.
Selain melakukan kerjasama dengan
pihak Universitas Tribhuwana Tunggadewi, pihaknya juga menjalin kerjasama
dengan universitas lainnya, seperti Brawijaya, UMM, ITN, Stikes Kendedes, Stikes
Maharani, dan UM.
“Khusus untuk pihak Universitas
Negeri Malang (UM), itu merupakan program khusus atau regular yang telah
berjalan lama. Dan itu rutin dilakukan selama seminggu sebanyak 4 kali. Juga
kami membuka ruang bagi UKM-UKM dari tiap kampus untuk mengisi acara dialog ini.
Intinya, sama sama membantu dalam melayani masyarakat, ” tegas ibu beranak satu
ini secara lugas.
Titin, salah satu warga kota Batu
yang dimintai tanggapannya terkait program acara dialog yang digagas ATV dengan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, menyatakan, berkat program-program acara
yang ditayangkan ATV Batu dengan berbagai narasumber dari pihak kampus, tentunya
bermanfaat dan sangat membantu warga masyarakat yang belum paham akan
pentingnya system drainase.
“Tadi waktu nonton ATV dengan
narasumber ibu Dian dan pak Galih dari kampus Unitri Malang, saya akhirnya jadi
tahu dan paham. Ya, perlu kerjasama yang baik dari semua pihak. Itu semua demi
kebaikan bersama, ” kata Titin berharap. (Felix)