Malang, IMC - Keresahan masyarakat bersama kaum
intelek dan terpelajar di Kota Malang dan sekitarnya, akan makin maraknya kasus
korupsi yang terus meningkat, akhirnya terwujud.
Terwujudnya kerinduan untuk memberantas korupsi yang makin meningkat
belakangan ini, adalah dengan hadirnya Sekolah Anti Korupsi (SAKTI) Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas Tribuwana Tunggadewi (Unitri) Malang,
bekerjasama dengan Malang Corruption Watch (MCW) akan mengadakan Sekolah Anti
Korupsi berbasis talk show dan training, guna membasmi perilaku korupsi yang
makin marak di Malang.
Bentuk pembasmian korupsi terhadap oknum-oknum yang saban hari masih
berkutat dengan perilaku korupsi di Malang, itu akan berbentuk talk show dan training
yang akan dilangsungkan selama dua bulan, terhitung 25 Maret hingga Mei 2017 di
Gelanggang Olahraga Unitri.
Hal tersebut dikatakan Yohanes Rico Ricardo selaku Menteri Luar Negeri
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, ketika
ditemui IMC di Sekretariat BEM
Unitri, Sabtu, (18/3/2017) siang, pukul 12.15 WIB.
Baca Juga : Dewan Kehormatan PWI Kecam Larangan Siaran Langsung Sidang Kasus Megakorupsi E-KTP
Rico, Menlu BEM Unitri, mengatakan, sudah waktunya setiap anak bangsa
Indonesia dalam hal ini mahasiswa-mahasiswi dan kaum terpelajar lainnya, sudah
seharusnya bersatu padu memberantas perilaku korupsi yang makin menggeliat di
tengah masyarakat. Jika dibiarkan, maka akan semakin membuka ruang dan
kesempatan kepada oknum-oknum untuk terus menjarah uang rakyat.
“Kita jangan mau terus dibodohi oleh oknum-oknum yang setiap hari
menjarah uang rakyat. Kita harus pangkas perbuatan dan atau perilaku yang
sungguh merugikan masyarakat. Dan terlebih telah melanggar aturan hukum di
Indonesia,” tegas Rico, lelaki Dayak ini.
Diakuinya, sesuai data yang dimiliki BEM Unitri menyebutkan bahwa saat
ini di Kota Malang dan sekitarnya, tingkat penyelewengan dan korupsi di segala
sektor baik pemerintahan maupun swasta sangat meningkat drastis. Sehingga dari
itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat Kota Malang dan sekitarnya serta masyarakat
Indonesia, agar tidak boleh takut melawan pihak-pihak yang melakukan korupsi.
“Lawan para koruptor itu. Tidak usah takut. Mereka itu makan dan minum
dari uang rakyat. Tapi kenapa masih juga korupsi?” ajak Rico dengan nada
amarah.
Baca Juga : Komunitas Anak Negeri UNITRI Komitmen Perjuangkan Kaum Marginal
Korupsi di Indonesia, tambah lelaki bertubuh putih kerempeng ini, telah
beranak pinak. Dan Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang tingkat
korupsinya berada di urutan teratas setelah Malaysia.
“Kalau untuk Asia, Indonesia berada di atas setelah Malaysia. Mungkin
urutan ke dua. Dan kalau tingkat dunia, mungkin berada di posisi kesekian.
Intinya, Indonesia makin dikenal dengan tingkat korupsinya.”
Rico mencontohkan, saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah
berjuang keras menyelidiki dan memeriksa pejabat-pejabat negara yang ketahuan
melakukan korupsi Elektronik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP), yang gencar
diberitakan media massa.
“Ini perbuatan yang tidak bisa ditolerir lagi. Kita dukung KPK dengan
membantu memberikan informasi dan data, agar KPK bisa secepatnya menuntaskan
kasus-kasus korupsi yang makin menggila ini,” ajaknya optimis.
“Tidak boleh ada pelemahan terhadap KPK dengan cara apa pun. Apalagi
lewat UU. Jika ada, masyarakat harus melawan!” tegasnya. (Felix)