Banyumas, IMC - Komandan Resort Militer (Danrem) 071/Wk Kolonel Inf Suhardi dalam rangka
mengikuti dan menghadiri prosesi Kirab Pusaka Banyumas Hari Jadi Ke-446
Kabupaten Banyumas, Minggu (19/2) kenakan Beskap Banyumasan.
Pakaian tradisional
Banyumasan seperti lancingan, bebed wala, pinjungan, iketan, nempean dan
lainnya yang biasa dipakai masyarakat umum. Beskap untuk pria dan Nyamping
untuk wanita yang dipakai dikalangan masyarakat tertentu khususnya dikalangan
priyayi, pada jaman sekarang hanya dipakai pada acara tertentu.
Danrem 071/Wk Kolonel
Inf. Suhardi beserta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD
IV/Dip pada pergelaran kirab Hari Jadi Ke-446 Kabupaten Banyumas Tahun 2017,
mengenakan pakaian tradisional Banyumasan Beskap Lancingan dan ibu mengenakan
Nyamping.
Baca Juga : Kirab Boyongan Replika Saka Guru Si Panji
Danrem 071/Wk
mengenakan tutup kepala berupa Blangkon, baju beskap dan bawahannya kain jarit
(batik) serta asesoris semacam rantai yang dikenakan di dada menjurai ke saku
baju beskap. Sedangkan ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem
071/Wk Ny.Evi Julianti Suhardi mengenakan beskap warna hitam dipadu dengan kain
jarik batik motif kembang berwarna coklat bawahannya dan berjilbab kain warna
merah muda dipadu asesoris wanita berupa tusuk konde warna emas.
Dengan mengenakan
pakaian tradisional Banyumasan, Danrem 071/Wk bersama Ketua Persit Kartika
Chandra Kirana Koorcab Rem 071 berjalan berdampingan dan beriringan bersama
barisan Bupati Banyumas beserta ibu, Wakil Bupati Banyumas beserta ibu serta
Forkopimda Banyumas setelah dilaksanakannya tradisi pemberangkatan kirab pusaka
oleh Bupati Banyumas.
Mengawali kirab
pusaka, rombongan pasukan bergada dipimpin Subhamenggala memulai perjalanan
mengiringi empat pusaka. Di bagian depan dengan naik andong Kakan Bekayu Duta
Wisata Banyumas sebagai simbol Bupati Pertama Banyumas R.Joko Kaiman beserta
isteri.
Didepannya pasukan
manggala yudha yang mengawal empat pusaka yakni tombak Kiai Genjring, keris
Nalapraja, keris Gajah Endra dan kitab Stambul berupa Alqur'an berukuran kecil.
Kirab pusaka tersebut dimulai pukul 08.30 WIB. Empat pusaka tersebut melambangkan
empat penjuru mata angin dan simbol kekuatan, keagungan, semangat juang dan
keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Puluhan ribu warga masyarakat Banyumas tumpah ruah di jalan Jenderal Sudirman, mereka ingin melihat dan menyaksikan iring-iringan kirab pusaka, 30 foto para mantan pejabat Bupati Banyumas, kemudian Bupati Banyumas ke 31 dan Wakil Bupati bersama Ketua DPRD Banyumas beserta isteri, Danrem 071/Wk beserta isteri serta para pejabat Forkopimda Banyumas, SKPD dan perangkat pemerintahan Banyumasa lainnya.
Sepanjang jalan ribuan
orang berjajar disamping menyaksikan jalannya kirab, mereka berebut untuk
berjabat tangan dengan Bupati beserta istri dan Wakil Bupati beserta isteri.